Allah Ta’ala menggambarkan ciri-ciri dan sifat ketua keluarga yang ideal dalam beberapa ayat al-Qur-an, di antaranya dalam firman-Nya
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS an-Nisaa’: 34).
Inilah ciri-ciri suami ideal, dialah lelaki yang mampu menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya bagi isteri dan anak-anaknya. Memimpin mereka artinya mengatur segala urusan mereka, memberikan nafkah untuk keperluan hidup mereka, mendidik dan membimbing mereka dalam kebaikan, dengan memerintahkan mereka menunaikan kewajiban-kewajiban dalam agama dan melarang mereka dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam, serta meluruskan penyimpangan yang ada pada diri mereka.
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan dia (selalu) memerintahkan kepada keluarganya untuk (menunaikan) shalat dan (membayar) zakat, dan dia adalah seorang yang di ridhai di sisi Allah” (QS Maryam: 54-55).
Inilah potret hamba yang mulia dan ketua rumah tangga ideal, Nabi Ismail ‘alaihissalam, sempurna imannya kepada Allah, sholeh dan kuat dalam menunaikan ketaatan kepada-Nya, sehingga beliau ‘alaihissalam meraih keridhaan-Nya. Tidak cukup sampai di situ, beliau ‘alaihissalam juga selalu membimbing dan memotivasi anggota keluarganya untuk taat kepada Allah, kerana mereka yang paling pertama berhak mendapatkan bimbingannya.
Demikian pula dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:
“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqaan: 74).
Dalam ayat ini Allah Ta’ala telah memuji hamba-hamba-Nya yang beriman karena mereka selalu mendoakan dan mengusahakan kebaikan dalam agama bagi anak-anak dan isteri-isteri mereka. Inilah makna “qurratul ‘ain” (penyejuk hati) bagi orang-orang yang beriman di dunia dan akhirat.
Imam Hasan al-Bashri ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata: “Allah akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman pada diri isteri, saudara dan orang-orang yang dicintainya ketaatan (mereka) kepada Allah. Demi Allah, tidak ada sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata (hati) seorang muslim dari pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya taat kepada Allah Ta’ala”.
Moga kita beroleh SAKINAH & MAWADDAH dalam hidup kita.
Jom belajar lagi tentang Magnet Rezeki Cara Allah
Nak tips PERCUMA Rahsia Magnet Rezeki?
Klik link ini dan download
Nak dapatkan ilmu sharing(copywriting ilmu) seperti ini dan Copy Paste Secara Percuma sambil jana pendapatan? Daftar akaun affiliate e-Rezeki.my sekarang
Tiada ulasan:
Catat Ulasan